Kebutaan Walau Tidak Buta


 

 

 ﷽

"Kebutaan Walau Tidak Buta"

-----------------------------------------------

📖 Islam mengajarkan sikap ketundukan, patuh, mengikuti dan Loyalitas penuh hanya kepada Allah ﷻ dan Rasul-Nya.

🗒️ Jika Allah ﷻ dan Rasul-Nya sudah menetapkan dan menjelaskan tentang sesuatu hukum, informasi dan lainnya, masuk akal atau diluar nalar, sesuai logika atau sulit dicerna, sesuai adat atau bertentangan dengan budaya, maka wajib membenarkan dan mengikuti Allah ﷻ dan Rasul-Nya.

📚 Demikianlah Islam dan manhaj  (cara bergama) yang diajarkan Rasulullah ﷺ kepada para sahabat serta yang diikuti oleh para Ulama yang mu'tabar.

📖 Siapa yang menempuh manhaj itu dia akan beruntung di dunia, dan kebahagiaan di akhirat menantinya. Tidak seorangpun yang menyelisihi nya kecuali akan rugi dan binasa.

Allah ﷻ berfirman;

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"Sungguh jawaban orang-orang Mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya dalam menetapkan suatu hukum, maka jawaban yang pantas mereka katakan adalah ucapan,"Kami mendengar dan Kami patuh". Dan mereka adalah orang-orang yang beruntung".

(QS. An-Nur: 51)

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُّبِينًا

"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang Mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang Mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata"
(QS. Al-Ahzab: 36)

🔖 Adapun Loyalitas kepada personal dan sosok manusia lainnya, seperti Ulama, kiyai, habaib, tuanku, dan tokoh ilmuan, maka bersifat nisbi (relativ). Jika ia benar dan sesuai dengan ketetapan Al-Quran dan As-Sunnah, maka di terima, jika dia salah maka tidak diikuti tanpa mencaci, siapapun tokohnya.

💉 Namun ada penyakit yang banyak menimpa sebagian besar umat Islam, bahkan tidak jarang banyak dari penuntut ilmu, mereka ditimpa wabah "Fanatisme berlebihan" kepada figur tokoh, ustaz, gelar, lulusan, partai, yayasan, buku bacaan, bahkan Mazhab tertentu.

📹 Fanatik terhadap figur ustaz, tokoh pujaan, gelar dan lulusan kampus kenamaan, akan menjadikan seseorang mengkultuskan pujaan nya. Apapun ucapan, keputusan dan perbuatan "sang ustaz idola dan pujaan" akan dianggap baik, diterima sebagai satu kebenaran mutlak, walau nyata menyimpang dan jelas² salah, tetap dibela mati-matian.

🩺 Bahkan tidak jarang sebagian umat Islam menjadikan tokoh tertentu layaknya orang suci, sejajar para Nabi atau lebih hebat dari mereka. Sebagaimana perangai sekelompok kaum sufi dengan ragam tarikat nya.

⚒️ Demikian juga Fanatik mazhab, ada yang berani berdusta, membuat hadist² dusta, riwayat palsu, dan memfitnah satu Mazhab karena fanatik terhadap Mazhab pujaan nya.

📓 Fanatik akan mazhab tertentu, membuat seseorang seperti orang buta dan tuli, sehingga mata dan telinganya tertutup dari mazhab lain yang sebenarnya lebih layak untuk diikuti.

🕋 Bahkan disebutkan oleh para ulama, di mesjid Al-Haram, pernah dilakukan setiap kali shalat wajib dilakukan sesuai dengan versi Mazhab masing-masing.

🧨Fanatik organisasi, partai, suku, adat, club seni tidak jarang memutuskan persahabatan, serang sana, maki sini.

🏚️Fanatik sekolah dan ma'had, berbangga-bangga dengan yayasan. Akhirnya berpecah belah, yang dahulu nya sepengajian, bersatu dibawah panji Tauhid dan manhaj kenabian, sekarang saling menghina, bahkan tidak teguran. Wallahul musta'an.

⁉️ Anehnya yang provokasi dan ikut-ikutan, ngaku sudah lama ngaji, khatam kitab itu dan ini, bangga dengan ke-senioritasan dan populitas diri.

📢 Sungguh benar bahwa Fanatik terhadap sesuatu, akan menjadikan seseorang buta walau ia tidak buta, menjadikan telinga seakan tuli walau dia tidak tuli, membuatnya menjadi sosok dungu walau ia nampak cerdas, dan membuat dirinya kebalikan dari keadaan yang sebenarnya.

💸 Demikian juga berlebihan dalam mengejar harta, artis kafir dijadikan idola untuk secuil hobi, trend syahwat dunia, telah membuat buta akan kebenaran dan ilmu agama.

فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ

"Bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada"

(QS. Al-Hajj: 46)

💊 Ini adalah bentuk dari sifat Ghuluw, berlebihan dalam perkara yang tidak pada tempatnya.

Dari Abdullah bin Abbas, Rasulullah ﷺ bersabda;

يا أيُّها النّاسُ إيّاكم والغُلوَّ في الدِّينِ فإنَّهُ أهْلَكَ من كانَ قبلَكُمُ الغلوُّ في الدِّينِ
"Wahai Manusia, jauhilah penyakit Ghuluw dalam urusan agama, karena binasa umat² terdahulu karena mereka berlebih² an dalam urusan agama".

Sahih Ibnu Majah (no. 2473)

Dari sahabat Abdullah bin Mas'ud, Rasulullaah ﷺ bersabda;

هَلَكَ المُتَنَطِّعُونَ
"Celaka dan kebinasaan bagi kaum Mutanatti'un.

HR. Muslim (no. 2670)

Siapa Mutanatti'? Mereka adalah kaum yang berlebihan dalam suatu perkara melebihi kadar ukurannya.

Semoga Allah ﷻ sadarkan kita dan kaum muslimin dari cara beragama yang salah dan menyimpang, dan disatukan hati kita diatas kebenaran bukan kesesatan.


والله ولي التوفيق والسداد

Al-Khor, 14 Rabiul awal 1443 H

Disusun oleh; santri kecil

Abu Abdillah Nefri El_minangkabawi

Basurau Dirant@u

Posting Komentar

0 Komentar