KAJIAN KITAB AL-KABA'IR - DOSA BESAR KE-23 SUMPAH PALSU | USTADZ SAEFUDDIN ABU ZAEN HAFIZHAHULLAH







KAJIAN "KITAB AL-KABA'IR"
Dosa-Dosa yang Membinasakan
Oleh : Imam Adz-Dzahabi
Disyarahkan oleh : Syaiks Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin


Dosa Besar ke-23

SUMPAH PALSU



Abdullah bin Amr berkata, "Nabi ﷺ bersabda,

الْكَبَا : الْإِشْرَاكُ بِااللّٰهِ ٬ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ ٬ وَقَتْلُ النَّفْسِ٬ والْيَمِنُ الغَمُوْسُ.

" Dosa besar itu: Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh dan sumpah palsu. " (HR. Al Bukhari 6675).
Sumpah palsu adalah sumpah yang berisi kedustaan. Sumpah palsu ini disebut juga sumpah ghamusun, dikarenakan pelakunya akan berlumuran dengan dosa.
Nabi ﷺ bersabda,

قَالَ رَجُلٌ: وَاللّٰهِ لَا يَغْفِرُ اللهُ لِفُلَانٍ، فَقَلَ اللهُ تَعَالَی: مَنُْ ذَا الَّذِيْ يَتأَلَّی عَلَيَّ أَنْ لَا أَغْفِرَ لِفُلَانٍ٬ فَإِنِّي غَفَرْتُ لَهُ وَ أَحْبَطْتُ عَمَلَكَ.

"Seseorang berkata, Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni (dosa-dosa) si fulan." Maka Allah Ta'ala berfirman, "Siapakah yang berani bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak akan mengampuni si fulan? Sungguh Aku telah mengampuni si fulan dan Aku telah menghancurkan amalanmu." (HR. Muslim 2621)
Nabi ﷺ bersabda,

ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَومَ الْقِيَامَةِ٬ وَلَا يَنْظُرُ اِلَيْهِمْ٬ وَلَا يُزَكِّيهِمْ٬ وَلَهُمْ عَذَا بٌاَلِمٌ: الْمُسْبِلُ٬ وَالْمَنَّانُ ٬ وَالْمُنْفِقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلَفِ الْكَاذِبِ.

"Ada tiga golongan manusia yang tidak akan diajak bicara oleh Allah dihari Kiamat kelak, tidak akan mensucikan (dosa-dosa) mereka dan mereka akan menerima azab yg pedih. Yaitu orang yang memanjangkan pakainnya melebihi mata kaki, orang yg selalu mengungkit-ngungkit kebaikannya dan orang yg melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu." 
(HR. Muslim 106 dan HR. Abu Dawud 4087)
Dari Al-Hasan bin Ubaidillah An-Nakha'i dari Sa'ad bin Ubaidah dari Ibnu Umar bahwa Nabi ﷺ bersabda,

مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللهِ فَقَدْكَفَرَ٬ وَفِيْ لَفْظٍ فَقَدْ أَشْرَكَ.

"Barangsiapa yang bersumpah atas nama selain Allah, maka sesungguhnya ia telah kufur." Didalam lafaz yang lain disebutkan, "...sesungguhnya ia telah menyekutukan Allah (syirik)." 
(HR. At-Tirmidzi 1535)
Nabi ﷺ bersabda,

مَنْ حَلَفَ عَلَی يَمِيْنٍ لِيَقْتَطِعُ بِهَا مَالَ امْرِ ئٍ مُسْلِمٍ ٬ لَقِيَ اللهَ وَهُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانُ ٬ قِيْلَ : يَا رَسُولَ اللهِ , وَإِنْ كَا نَ شَيْئا يَسِيْرًا؟ قَالَ : وَإِنْ كَانَ قَضِيبًا مِنْ أَرَاكٍ.

"Barangsiapa yang bersumpah untuk mengambil harta seorang muslim (tanpa hak), niscaya ia akan berjumpa dengan Allah sedang Dia murka kepadanya."
Beliau ditanya, "Meskipun untuk barang yang tidak seberapa?" Maka beliau menjawab, Meskipun hanya setangkai ranting dari pohon arak (kayu untuk bersiwak)." 
(HR. Muslim 137 dan 139)
Ada sebuah riwayat yang menyatakan bahwa dosa bersumpah palsu lebih besar dosanya apabila dilakukan seleoas Ashar dan di dekat mimbar Rasulullah ﷺ.
Nabi ﷺ bersabda,

مَنْ حَلَفَ مِنْكُمْ فَقَالَ فِيْ حَلَفِهِ بِاللَّاتِ وَالْعُزَّی , فَلْيَقُلْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ.

"Barangsiapa yang bersumpah dan dalam sumpahnya mengucapkan kata-kata, "Demi Laata dan demi Uzza, maka bersegeralah mengucapkan laa ilaaha illallah."
(HR. Al-Bukhari 6107 dan HR. Muslim 1647)
Dahulu diantara para shahabat Radhiyallahu Anhum ketika mengadakan perjanjian, ada yang bersumpah dengan menyebut nama Laata dan Uzza tanpa sengaja, maka ia pun segera mengucapkan kalimat tauhid, laa ilaaha illallah.
Nabi ﷺ beliau bersabda,

لَا يَحْلِفُ عَبْدٌ عِنْدَ هَذَا الْمِنْبَرِ عَلَی يَمِينٍ آثِمَةٍ وَلَوْ عَلَی سِوَاكٍ رَطْبٍ , إِلَّاوَجَبَتْ لَهُ النَّارُ.

"Tidaklah seorang hamba yang mengucapkan sumpah palsu di samping mimbar ini meskipun hanya untuk memdapatkan kayu siwak yang masih basah(segar), melainkan ia akan masuk neraka.
(HR. Ahmad di dalam Musnadnya)

✔ Syarah
Syaikh Utsaimin Rahimahullah berkata, "Hal inilah yang mewajibkan semua orang ketika ia akan bersumpah atas nama Allah, maka ia harus jujur dalam sumpahnya, baik bersumpah untuk kepentingan pribadi maupun untuk urusan yang berkaitan kepentingan orang lain.
Jika ia bersumpah palsu yang bertujuan untuk merampas harta seorang muslim walaupun hanya sedikit, maka ia akan berjumpa dengan Allah dihari kiamat kelak, sedang Allah murka kepadanya.
Contohnya, ada seorang yang mengklaim kepada oramg lain dan berkata, "Aku telah meminjamkan uang kepadamu sebanyak seribu Riyal!" Kemudian ia berkaya, "Tidak, aku tidak pernah berutang kepadamu!" Orang yang mengklaim tadi tidak memiliki bukti, kemudian sang hakim berkata kepada si tertuduh, "Bersumpahlah atas nama Allah bahwa engkau tidak memilki sangkut paut utang terhadapnya!" Maka ia pun bersumpah dan berkata, "Demi Allah, aku tidak punya sangkut paut utang kepadanya!" Maka sang hakim akan memutuskan bahwa ia benar-benar tidak memiliki utang kepada orang yang mengklaim. Karna si penuduh harus mempunyai bukti dan si tertuduh harus berani bersumpah. Orang yang telah bersumpah ini, jika ia berdusta didalam sumpahnua, maka ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan murka kepadanya. Allah akan mengharamkan surga baginya dan akan memasukannya ke dalam neraka. Semoga Allah menyelamatkan kita.
Dahulu para shahabat pun bertanya, "Meskipun sesuatu yang sepele wahai Rasulullah?" Beliau beranda, "Meskipun cuma sepotong dahan pohon arak (dahan untuk bersiwak). " Walaupun ada seseorang yg bersumpah mendapatlan dahan pohon arak, maka ia akan mendapatkan ancaman keras.
Adapun segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya, seperti dikatakan padanya "Sesungguhnya engkau telah berbuat begini!" Kemudian ia berkata, "Demi Allah, aku tidak melakukannya!" Padahal ia berdusta. Jika ia berdusta, maka ia tidak terkena ancaman ini, tetapi ia telah berdosa. Ia berani menggabungkan antara dusta dan bersumpah palsu atas nama Allah, maka hukumannya akan berlipat ganda. Maka setiap muslim wajib menghormati Allah dan jangan terlalu banyak bersumpah mengatasnamakan-Nya. Jika harus bersumpah ,mala ia harus jujur dalam sumpahnya, sehingga sumpahnya menjadi kebaikan.







🔅🔅🔅

Posting Komentar

0 Komentar