MAKANAN DAN MINUMAN PENGHUNI NERAKA





Makanan Penduduk Neraka

1, Dhori'

Dalam surat Al-Ghasyiyah ayat ke 6 dinyatakan,
ﻟَّﻴْﺲَ ﻟَﻬُﻢْ ﻃَﻌَﺎﻡٌ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦ ﺿَﺮِﻳﻊٍ ٦
“Mereka tiada memperoleh makanan selain dhori’.”
Apa itu dhori’?
Dhari’ adalah sejenis tumbuhan berduri yang tumbuh di wilayah Hijaz. Penduduk Hijaz biasa menyebutnya syibriq, ketika sudah mengering, mereka menamainya dhari’.
Tumbuhan ini sangat beracun, sampai hewanpun tak ada yang berani mendekatinya, karena ketika memakan daun atau buah dari tumbuhan ini, seketika itu dia akan mati. (lihat: tafsir Ibnu Katsir pada tafsiran surat Al-Ghasyiyah ayat ke 6).
Persamaan nama dhari’ di akhirat dengan
dhori’ yang ada di dunia, tidak mengharuskan persamaan hakikat. Sebagaimana disinggung dalam makna perkataan Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma ,
ﻟﻴﺲ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﺷﻲﺀ ﺍﻻ ﺍﻷﺳﻤﺎﺀ
“Tidak ada sesuatupun yang serupa di dunia ini dengan yang di surga, kecuali hanya serupa pada nama saja.”
Hakikat dhari’ di akhirat, tentu lebih mengerikan dari wujudnya di dunia. Di dalam tafsir Ibnu Katsir diterangkan,
ﻭﺃﻣﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﺎﻥ ﺍﻟﻀﺮﻳﻊ : ﺍﻟﺸﻮﻙ ﺍﻟﻴﺎﺑﺲ ﺍﻟﺬﻱ ﻟﻴﺲ ﻟﻪ ﻭﺭﻕ , ﺗﺪﻋﻮﻩ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﺍﻟﻀﺮﻳﻊ , ﻭﻫﻮ ﻓﻲ ﺍﻷﺧﺮﺓ ﺷﻮﻙ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ
Dhari’ di dunia adalah tumbuhan kering berduri yang tidak memiliki daun lebar, orang-orang arab biasa menyebutnya dhari’ . Adapun di akhirat, dhari’ adalah tumbuhan yang memiliki duri dari api.
(lihat tafsir Ibnu Katsir pada tafsiran surat Al-Ghasyiyah ayat ke 6)

2. Ghisliin

Allah Ta’ala berfirman,
ﻭَﻟَﺎ ﻃَﻌَﺎﻡٌ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦْ ﻏِﺴْﻠِﻴﻦٍ ٣٦
“Tiada pula makanan sedikitpun bagi penduduk neraka itu kecuali ghisliin” (QS. Al-Haqqah: 36).
Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma menafsirkan makna ghisliin ,
ﺻﺪﻳﺪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻨﺎﺭ
“Nanahnya penduduk neraka.”
Dalam riwayat lain, beliau menjelaskan,
ﻣﺎ ﻳﺨﺮﺝ ﻣﻦ ﻟﺤﻮﻣﻬﻢ
“Cairan yang keluar dari daging penduduk neraka.”
(lihat : Tafsir At-Thobari untuk tafsiran surat Al-Haqqah ayat 36).

3. Buah Zaqqum

Adalah buah dari pohon yang tertanam di dasar Jahanam. Buah ini akan membuat perut orang yang memakannya bergolak-golak, seperti air yang mendidih. Allah berfirman,
ﺇِﻥَّ ﺷَﺠَﺮَﺕَ ﺍﻟﺰَّﻗُّﻮﻡِ ﴿ ٤٣ ﴾ ﻃَﻌَﺎﻡُ ﺍﻟْﺄَﺛِﻴﻢِ﴿ ٤٤ ﴾ ﻛَﺎﻟْﻤُﻬْﻞِ ﻳَﻐْﻠِﻲ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺒُﻄُﻮﻥِ ﴿ ٤٥ ﴾ ﻛَﻐَﻠْﻲِ ﺍﻟْﺤَﻤِﻴﻢِ ﴿ ٤٦ ﴾
“ Sungguh pohon zaqqum itu adalah makanan bagi orang-orang yang berbuat dosa. Rasanya seperti lelehan logam yang mendidih di dalam perut, seperti air mendidih yang amat panas ” (QS. Ad-Dukhan: 43-46).
Allah ‘azza wa jalla juga menerangkan,
ﺃﺫَٰﻟِﻚَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻧُّﺰُﻟًﺎ ﺃَﻡْ ﺷَﺠَﺮَﺓُ ﺍﻟﺰَّﻗُّﻮﻡِ ﴿ ٦٢ ﴾ ﺇِﻧَّﺎ ﺟَﻌَﻠْﻨَﺎﻫَﺎ ﻓِﺘْﻨَﺔً ﻟِّﻠﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﴿ ٦٣ ﴾ﺇِﻧَّﻬَﺎ ﺷَﺠَﺮَﺓٌ ﺗَﺨْﺮُﺝُ ﻓِﻲ ﺃَﺻْﻞِ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ ﴿
٦٤ ﴾ ﻃَﻠْﻌُﻬَﺎ ﻛَﺄَﻧَّﻪُ ﺭُﺀُﻭﺱُ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦِ ﴿ ٦٥ ﴾
“ Makanan surga yang disediakan untuk orang-orang mukmin itu lebih baik ataukah pohon zaqqum yang disediakan untuk orang-orang kafir yang lebih baik?
Kami telah menjadikan pohon Zaqum itu sebagai azab bagi orang-orang kafir dan musyrik dalam neraka.
Pohon zaqum itu adalah pohon yang tumbuh di dasar neraka jahim. Buahnya seperti kepala setan yang menyeramkan ” (QS. As-Shaffat: 62-65).
Ini menunjukkan, di samping rasa buah ini yang begitu menjinjikkan, bentuknya juga mengerikan. Sampai digambarkan pada ayat ini, buahnya seperti kepala setan.
Meski kita belum pernah melihat kepala setan, namun tergambarkan dalam jiwa kita, bahwa kepala setan itu sangat mengerikan dan menjijikkan (Lihat: tafsir Al-Qurtubi, tafsiran ayat 65, surat As-Shaffat).
Allah ‘azza wa jalla juga menyebut pohon zaqum sebagai pohon yang terlaknat ( syajarah mal’unah ).
ﻭَﺍﻟﺸَّﺠَﺮَﺓَ ﺍﻟْﻤَﻠْﻌُﻮﻧَﺔَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ
“ Sebuah pohon yang terlaknat ” (QS. Al-Isra’: 60).
Syaikh Thahir bin ‘Asur rahimahullah menerangkan,
ﻭﻗﻴﻞ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﻤﻠﻌﻮﻧﺔ : ﺃﻧﻬﺎ ﻣﻮﺿﻮﻋﺔ ﻓﻲ ﻣﻜﺎﻥ ﺍﻟﻠﻌﻨﺔ ، ﻭﻫﻲ ﺍﻹﺑﻌﺎﺩ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﺣﻤﺔ ; ﻷﻧﻬﺎ ﻣﺨﻠﻮﻗﺔ ﻓﻲ ﻣﻮﺿﻊ ﺍﻟﻌﺬﺍﺏ ، ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻜﺸﺎﻑ : ﻗﻴﻞ ﺗﻘﻮﻝ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻟﻜﻞ ﻃﻌﺎﻡ ﺿﺎﺭ : ﻣﻠﻌﻮﻥ
“Ada ulama yang menjelaskan terlaknat pada ayat ini maksudnya, pohon itu terletak di tempat yang terlaknat (neraka), artinya dijauhkan dari rahmat Allah, karena pohon itu diciptakan di tempat azab. Dalam kitab
al-kassyaf dijelaskan, ada ulama yang menerangkan bahwa orang arab biasa menyebut pohon yang berbahaya dengan sebutan mal’un (pohon terlaknat) (At-Tahrir wa At-Tanwir, hal. 148).
Namun mereka terpaksa memakannya, karena mereka merasakan lapar yang sangat dahsyat. Dan tak ada makanan, kecuali makanan menjijikkan dan mengerikan, seperti zaqum.
Mereka berharap dengan makan, dapat beristirahat sejenak, setelah sepanjang waktu menjalani perihnya siksa. Ternyata, pada menu makan yang tersaji merupakan siksaan tersendiri yang semakin menambah sengsara.
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam menjelaskan ngerinya makanan penghuni neraka yang satu ini,
ﻟﻮ ﺃﻥ ﻗﻄﺮﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﺰﻗﻮﻡ ﻗﻄﺮﺕ ﻓﻲ ﺑﺤﺎﺭ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻷﻓﺴﺪﺕ ﻋﻠﻰ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻣﻌﺎﻳﺸﻬﻢ ﻓﻜﻴﻒ ﺑﻤﻦ ﻳﻜﻮﻥ ﻃﻌﺎﻣﻪ
“ Kalaulah saja setetes dari zaqum menetes di lautan yang ada di dunia, niscaya akan menimbulkan kerusakan terhadap penghidupan penduduk dunia” (HR. At-Tirmidzi, no. 2585). Lantas bagaimana halnya dengan orang yang mana makanannya adalah zaqum?
Tak terbayang, bagaimana ngerinya keadaan neraka. Semoga Allah menyelamatkan kita dari siksa neraka, dan mengumpulkan kita di surga-Nya.
Amiin Ya Allah...



Minuman Penduduk Neraka


1. Hamim

Berdasarkan firman Allah Ta'ala :
ﻓَﺈِﻧَّﻬُﻢْ ﻟَﺂﻛِﻠُﻮﻥَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻓَﻤَﺎﻟِﺌُﻮﻥَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺍﻟْﺒُﻄُﻮﻥَ﴿ ٦٦ ﴾ ﺛُﻢَّ ﺇِﻥَّ ﻟَﻬُﻢْ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻟَﺸَﻮْﺑًﺎ ﻣِّﻦْ ﺣَﻤِﻴﻢٍ ﴿ ٦٧ ﴾
“ Orang-orang kafir dan musyrik itu akan memakan sebagian dari buah pohon zaqum itu. Namun tidak menjadikan mereka kenyang. Kemudian orang-orang kafir itu akan mendapatkan hamim; minuman air mendidih yang sangat panas ” (QS. As-Shaffat: 66-67).
Hamim adalah, terang As-Suddi,
ﺍﻟﺤﻤﻴﻢ ﺍﻟﺬﻱ ﻗﺪ ﺍﻧﺘﻬﻰ ﺣﺮﻩ
“Air yang mendidih sampai pada titik didih yang terakhir” (Tafsir At-Thabari, 21/227).
Syaikh As-Sa’di menambahkan,
ﻣﺎﺀ ﺣﺎﺭ، ﻗﺪ ﺍﺷﺘﺪ ﺣﺮﻩ، ﻳﺸﺮﺑﻮﻧﻪ ﻓَﻴﻘَﻄﻊُ ﺃﻣﻌﺎﺀﻫﻢ
“Hamim adalah air yang sangat panas, penduduk neraka meminum air ini sampai menyebabkan usus-usus mereka terputus” (Tafsir As-Sa’di, tafsiran ayat 57 surat Shad).

2. Ghassaq

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
ﻟَّﺎ ﻳَﺬُﻭﻗُﻮﻥَ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺑَﺮْﺩًﺍ ﻭَﻟَﺎ ﺷَﺮَﺍﺑًﺎ ٢٤ ﺇِﻟَّﺎ ﺣَﻤِﻴﻤًﺎ ﻭَﻏَﺴَّﺎﻗًﺎ ٢٥
“Penduduk neraka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak pula mendapat minuman, selain hamim dan ghassaq” (QS. An-Naba’: 24-25).
Kita telah mengenal hamim sebagai minuman yang sangat panas, maka kali ini kita akan mengenal ghassaq.
Apa itu ghassaq ?
Terdapat dua tafsiran untuk makna ghassaq :
Pertama , ghassaq adalah minuman super dingin yang disuguhkan untuk penduduk neraka.
Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma menerangkan makna ghassaq,
ﻫﻮ ﺍﻟﺰﻣﻬﺮﻳﺮ ﻳﺨﻮﻓﻬﻢ ﺑﺒﺮﺩﻩ
“Minuman yang sangat dingin, benda ini membuat takut penduduk neraka karena kedinginannya.”
Mujahid rahimahullah menyatakan,
ﻫﻮ ﺍﻟﺜﻠﺞ ﺍﻟﺒﺎﺭﺩ ﺍﻟﺬﻱ ﻗﺪ ﺍﻧﺘﻬﻰ ﺑﺮﺩﻩ
“Es yang dingin, sampai pada puncaknya suhu dingin.”
Dari sini kita mengetahui, bahwa siksaan di neraka tidak selamanya berupa api yang panas, ternyata ada jenis azab yang bentuknya dingin yang amat mematikan.
Betapa mengerikannya keadaan di neraka, penghuninya menjalani siksaan dengan ditemani api yang membakar, makanan yang mendidih di perut, lalu disuguhi minuman
ghassaq yaitu minuman yang super dingin, menyebabkan tubuh mereka rusak dan semakin merasakan perihnya siksaan.
Kedua, cairan menjijikkan yang keluar dari tubuh penduduk neraka.
Salah seorang ulama tafsir bernama Athiyyah bin Sa’id rahimahullah menjelaskan,
ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻳَﺴﻴﻞ ﻣﻦ ﺟﻠﻮﺩﻫﻢ
“Ghassaq adalah cairan yang keluar dari kulit-kulit penduduk neraka.”
Ikrimah rahimahullah menerangkan,
ﻣﺎ ﻳﺨﺮﺝ ﻣﻦ ﺃﺑﺼﺎﺭﻫﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﻴﺢ ﻭﺍﻟﺪﻡ
“Cairan nanah dan darah yang keluar dari mata penduduk neraka.”
(Lihat: tafsir At-Thabari, pada tafsiran surat An-Naba’ ayat 25-26).
Wallahu A'lam..


Oleh: Ustadz Abul Faruq Hafizhahullah





Posting Komentar

0 Komentar